Agama Islam telah mengatur bagaimana cara berinteraksi dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kaum Muslimin menjaga pandangan mata dengan lawan jenis. Perbuatan zina dan pergaulan bebas sangat erat kaitannya, oleh karena itulah hendaknya dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang emosinya masih labil atau masih mencari jati diri. Generasi muda lebih mudah terpengaruh pornografi karena mungkin cenderung penasaran.
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar yang dapat diampuni dengan bertaubat secara benar-benar (taubah nasuha). Shalat taubat bisa terealisasi dengan sempurna jika meninggalkan perbuatan terkutuk tersebut dan benar-benar menyesalinya, serta bertekad kuat (berazam) untuk tidak mengulanginya kembali. Jika pelaku zina itu bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubatnya.
Ingin Berbuat Zina? Ini Saran Dari Nabi SAW
Siapa pun yang menginginkan kenikmatan hidup, tetapi meraihnya dengan cara bermaksiat kepada Allah, di antaranya dengan berzina, maka kenikmatan yang ada di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan taat kepada-Nya. Allah sama sekali tidak pernah menjadikan suatu kemaksiatan sebagai penyebab untuk memperoleh kebaikan.
Suatu ketika Rasulullah didatangi oleh seorang pemuda yang ingin berzina, dia berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk berzina (mendengar hal itu) orang-orang mencelanya dan berkata, ‘Cukup..cukup’. Kemudian Nabi bersabda,“Suruhlah dia mendekat!”
Lalu pemuda itu pun mendekati Rasulullah hingga jaraknya dekat sekali, kemudian duduk. Setelah itu Nabi berkata kepadanya: “Apakah kamu suka jika perzinaan terjadi pada ibumu?”
Pemuda itu menjawab: “Tidak, demi Allah”. Nabi melanjutkan pertanyaan nya, “Demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada ibu-ibu mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada puterimu?”
Dia menjawab: “Tidak, demi Allah”. Nabi menjawab : “Demikian pula orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan terjadi pada puteri-puteri mereka.”
Nabi bertanya kembali: “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara perempuanmu?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.”
Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada saudara perempuan mereka.”
Nabi bertanya kembali, “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ayahmu (bibi dari pihak ayah)?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.” Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.”
Nabi bertanya kembali: “Apakah engkau suka jika perzinaan terjadi pada saudara wanita ibumu (bibi dari pihak ibu)?” Pemuda itu menjawab, “Tidak demi Allah.” Nabi menjawab, “Demikian pula orang lain, tidak suka perzinaan terjadi pada bibi mereka.”
Kemudian Nabi meletakkan tangannya pada tubuh pemuda itu dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya”
Setelah beliau berdoa, pemuda itu tidak pernah terpikirkan dengan perbuatan zina sedikitpun. Pemuda ini adalah pemuda yang jujur, pemuda yang takut bermaksiat kepada Allah. Hingga hilanglah keinginan untuk bermaksiat kepada Allah. Demikianlah nasehat dan doa dapat menghilangkan kemungkaran. Dia tidak ingin nafsunya yang menggebu-gebu menjadikannya terjatuh dalam seks bebas.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjunganya